KEUTAMAAN ILMU
Sunday, November 27, 2016
Assalaamu „alaikum warahmatullahi wa barakaatuh
hallo semua..!!
saya mahasiswa manajemen iformatika politeknik negeri lampung akan membagikan artikel tenttang "KEUTAMAAN ILMU" simak pembahasannya berikut ini.....
Dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11, Allah Berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu,
„Berlapang-lapanglah dalam majelis‟, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan, „Berdirilah kamu, maka
berdirilah‟, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Menurut ayat tersebut, Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa
tingkat. Oleh karenanya Allah menyuruh manusia berpikir menggali ilmu
pengetahuan, membentuk majelis ta‟lim, membaca ayat-ayat Allah, baik ayat yang
tertulis maupun yang tercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah
misalnya langit, bumi, gunung, bintang, dll.
Ilmu adalah lawan dari kebodohan. Kebodohan akan menjerumuskan
seseorang ke dalam kemaksiatan dan kefasikan, bahkan ke dalam kemusyrikan atau
kekafiran. Sedangkan Ilmu akan menambah keimanan kita, semakin dalam ilmu yang
kita gali maka akan semakin bertambah pula keimanan kita.
orang-orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodohan, maka
sesungguhnya mereka lebih banyak merusak daripada membangun! Sebagaimana
dikatakan oleh sebagian Salafush Shalih:
Man „abadallaha bi jahlin, afsada akstara mimmaa yushlih
Barangsiapa beribadah kepada Allah dengan kebodohan, dia telah
membuat kerusakan lebih banyak daripada membuat kebaikan. (Majmu‟ Fatawa
25/281)
oleh karena itu, Allah SWT menolak mensejajarkan orang-orang yang
berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu, sebagaimana Dia juga menolak
mensejajarkan pennghuni jannah dengan penghuni neraka.
Allah berfirman :
Qul hal yastawilladziina ya‟lamuuna walladziina laa ya‟lamuun (azzumar ayat
9)
Artinya : “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang
yang tidak mengetahui?”
Laa yastawii ash-habunnaari wa ash-habul jannah (al Hasyr ayat
20)
Artinya : “Tidak sama para penghuni neraka dengan penghuni surga.”
Orang yang berilmu, tentu tidak akan menyia-nyiakan waktunya hanya
untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, sebab ia tahu akan pentingnya
waktu bagi seorang muslim. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda: "Ada dua ni'mat yang dilalaikan oleh manusia, manusia
tertipu dengan nikmat tersebut: yaitu nikmat sehat dan waktu luang."
(HR. al-Hakim yang telah dishahihkan Syaikh al-Albani dalam kitab
Al-Jami')
Orang yang berilmu tentu akan mengisi waktunya dengan amalan-amalan
yang mamu mendekatkan dirinya dengan sang kholiq, Allah azza wajalla.
oleh karena itu , Rosululloh SAW mewajibkan kepada setiap muslim
untuk mencari ilmu
Thalabul „ilmi
fariidhatun „alaa kulli muslim
Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. [HR. Ibnu
Majah, no:224, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Ibni Majah]
Mudah-mudahan
Allah senantiasa memberikan pertolongan kepada kita, sehingga terasa ringan
jasad ini untuk melangkah ke majlis-majlis ilmu dan tetap istiqomah mengamalkan
ilmu yang kita dapat sehingga mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang
senantiasa meniti jalan surganya Allah, Amin